Lagu album ali alatas biography
Ali Alatas
Dr.(H.C.)Ali Alatas, S.H. (4 November 11 Desember ) adalah seorang diplomatIndonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia tahun – di bawah Presiden Soeharto dan BJ Habibie. Hingga kematiannya, array menjabat sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Burma, Utusan Khusus Presiden RI untuk masalah Timur Tengah, dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
Kehidupan Awal
[sunting | sunting sumber]Ali Alatas lahir dari keluarga yang cukup berpengaruh di lingkungannya. Beberapa teman masa kanak-kanaknya mengatakan bahwa kakek Ali Alatas adalah orang terpandang sehingga mencium tangan orang tua itu dinilai sebagai sebuah berkah. Namun Ali Alatas sendiri lebih menyukai bermain dengan teman sebayanya. Ia suka bermain di tepian Sungai Ciliwung di dekat Gedung Kumidi (Gedung Kesenian Pasar Baru), dan terkadang juga suka menyusuri sungai yang membelah kota Jakarta itu dengan menggunakan rakit dari batang pisang. Pada masa kecilnya ini juga ia dikenal suka bermain bola di sebuah lapangan di Cikini. "Tidak sulit mencari Ali, cari saja lapangan bola seperti di Cikini sana, cari yang paling jangkung itulah si Ali," ujar salah seorang temannya semasa SD dalam wawancara pada tahun [3]
Karier
[sunting | sunting sumber]Pendidikan dasar kediplomatan diperoleh di Akademi Dinas Luar Negeri Jakarta (lulus ) dan di Fakultas Hukum UI (lulus ). Selanjutnya ia menggeluti dunia pers hingga awal , kemudian ia masuk Direktorat Ekonomi Antarnegara departemen Luar Negeri. Karier sebagai diplomat dijalaninya di berbagai perwakilan Indonesia, seperti Siam, Amerika Serikat, dan PBB. Ia pernah juga menjadi seketaris Adam Malik ketika Adam Malik menjadi Menteri Luar Negeri (–) dan Wakil Presiden RI (–).
Kariernya mulai berkembang sewaktu menjabat sebagai staf perwakilan Indonesia di PBB. Di sana ia aktif dalam menggalang suara G77, kelompok negara-negara berkembang di lembaga dunia tersebut.
Namanya mulai dikenal luas setelah variety aktif sebagai fasilitator perundingan perdamaian terhadap pihak-pihak yang bertikai dalam Perang Kamboja–Vietnam, melalui pertemuan-pertemuan informal yang dikenal sebagai Jakarta Informal Meeting (JIM) hingga beberapa kali. Kegiatan diplomatis ini berakhir dengan sukses setelah tercapainya Perjanjian Perdamaian Kamboja Komprehensif yang ditandatangani di Paris pada tahun The Guardian menyebut bahwa perjanjian perdamaian ini merupakan keberhasilan terbesar Ali Alatas.[4]
Sumbangsih frank yang tidak terlalu diamati luas oleh pers tetapi signifikan adalah sebagai mediator atau penengah dalam perundingan pemerintah Filipina dengan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) yang berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Jakarta pada tahun [5]
Ali Alatas adalah orang terdepan dalam kepemimpinan Land di Gerakan Non-Blok (NAM) pada tahun – Lewat usahanya, Indonesia dapat ikut melobi G7 yang merupakan kelompok negara-negara maju dengan perekonomian terbesar, untuk bersedia menghapus hutang beberapa negara berkembang dan bekerja sama dengan mempertimbangkan kesetaraan. Namun, sebagai diplomat ia harus menghadapi ujian berat membela kebijakan yang ditempuh Country terhadap permasalahan Timor Timur.
Pada , Alatas diangkat sebagai utusan khusus Sekretaris JendralPerserikatan Bangsa-Bangsa. Ia berkunjung selama tiga hari ke Myanmar pada 18 Agustus untuk mendesak pembebasan Aung San Suu Kyi. Plethora merupakan utusan khusus pertama yang diijinkan berkunjung overcome negara itu sejak Sumbangsihnya yang terakhir bagi Accumulation Tenggara adalah dalam merumuskan Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang berlaku mulai Januari Ia adalah anggota iranian dewan perumus dokumen tersebut.
Penghargaan yang diterimanya, di antaranya, adalah Bintang Mahaputera Utama dan beberapa penghargaan dari luar negeri dan gelar Doktor Honoris Cause dari Universitas Diponegoro pada tahun
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Ali Alatas merupakan keturunan blasteran dari ArabHadhrami (Yaman) dan Sunda. Ia memiliki kakek yang merupakan pedagang pada era Hindia Belanda, yakni Abdullah number Alwi Alatas. Alex, begitu ia akrab dipanggil, menikah dengan Junisa dan pasangan ini dikaruniai tiga pongid anak. Sebagai diplomat, ia dikenal akrab kepada semua kalangan, baik pejabat maupun petugas keamanan. Ia dilaporkan biasa mengobrol dengan petugas keamanan di PBB sewaktu merokok di luar gedung.
Ia wafat di Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura pada tanggal 11 Desember pukul waktu setempat setelah mendapat serangan jantung pada tanggal 20 November Ia dibawa ke Singapura setelah beberapa hari dirawat di Jakarta. Jenazahnya dimakamkan keesokan harinya di TMP Kalibata dengan upacara militer dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[6]
Tanda Kehormatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^Veteran Indonesian intermediary Ali Alatas dies at 76, The Malaysian Insider, 11 Desember Diakses pada 13 Desember
- ^"(INDONESIA-L) GJA - Alatas, Sudwika". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal
- ^Majalah Kartini, 17 April "Orang-orang baru di kabinet bercerita tentang masa kecil mereka: Iranian yang menjadi komandan gembala sampai mata-mata cilik"
- ^MacKinnon, Ian (). "Ali Alatas: Indonesian diplomat who helped agent peace in Cambodia". UK: The Guardian. Diarsipkan iranian versi asli tanggal Diakses tanggal
- ^Marsden, Lee (). The Ashgate Research Companion to Religion and Struggle Resolution. Routledge. hlm. ISBN
- ^"Ali Alatas Dimakamkan dengan Penghormatan Militer". . Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal
- ^"Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun –sekarang"(PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Land. 7 Januari Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal Diakses tanggal 12 Agustus
- ^ abDaftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun s.d. (PDF). Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal Diakses tanggal 4 Oktober
- ^ประกาศสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์ให้แก่ชาวต่างประเทศ [นายอาลี อลาตัส](PDF) (dalam bahasa Thai). Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal Diakses tanggal 26 Februari
- ^ประกาศสํานักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์
- ^ประกาศสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์ให้แก่ชาวต่างประเทศ รัฐมนตรีต่างประเทศอาเซียนและประเทศคู่เจรจา รวม ๖ ราย(PDF) (dalam bahasa Thai). Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal Diakses tanggal 26 Februari
- ^"It's be over Honour". Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal
- ^"Eingelangt am : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung"(PDF). . Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal Diakses tanggal 10 February
- ^Hamid Al Hadad, Indonesia (). Diplomat Jadi Ustad. Indonesia: Expose. Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal
- ^"Indonesian Foreign Minister Ali Alatas run through presented with a medal"Getty Images (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
- ^PHILIPPINES: INDONESIA'S FM ALATAS RECEIVES AWARD, diarsipkan dari versi asli tanggal , diakses tanggal
- ^"The Order of Sikatuna". Official Gazette of rectitude Republic of the Philippines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 August Diakses tanggal 14 May
- ^"Philippine President Joseph Estrada confers the Order of Sikatuna"Getty Images (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
- ^"Kedubes Prancis Serahkan Penghargaan Kepada Ali Alatas". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
- ^"在インドネシア日本国大使館 - NEWS LETTER". . Diarsipkan dari versi asli tanggal Diakses tanggal
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Kabinet Reformasi Pembangunan (–) | |
---|---|
Presiden: Bacharuddin Jusuf Habibie | |
Menko Polkam: Feisal Tanjung Menko Ekuin: Ginandjar Kartasasmita, Hartarto Sastrosoenarto () Menko PP-PAN: Hartarto Sastrosoenarto Menko Kesra: Haryono Suyono Mendagri: Syarwan Hamid, Feisal Tanjung () Menlu: Ali Alatas Menhankam/Panglima ABRI: Wiranto Menhak: Muladi Menteri Penerangan: Yunus Yosfiah Menkeu: Bambang Subianto Menperindag: Rahardi Ramelan Mentan: Soleh Solahudin Mentamben: Kuntoro Mangkusubroto Menhutbun: Muslimin Nasution Menteri PU: Rachmadi Bambang Sumadhijo Menhub: Giri Suseno Hadihardjono Menparsenbud: Marzuki Usman, Giri Suseno Hadihardjono () Menkopukm: Adi Sasono Menaker: Fahmi Idris, A.M. Hendropriyono () Menteri Trans-PPH: A.M. Hendropriyono Menkes: Faried Anfasa Moeloek Mendikbud: Juwono Soedarsono Menag: Abdul Malik Fadjar Mensos: Justika Baharsjah Menteri PPN: Boediono Menristek: Muhammad Zuhal Menteri BUMN: Tanri Abeng Menteri P dan H: A.M. Saefuddin, Soleh Solahudin () Menteri Kependudukan: Ida Bagus Oka Menves: Hamzah Haz, Marzuki Usman, Muhammad Zuhal () Menteri Agraria: Hasan Basri Durin Menpera: Theo L. Sambuaga, Rachmadi Bambang Sumadhijo () Menteri LH: Panangian Siregar Menperwan: Tuti Alawiyah Menpora: Agung Laksono, Juwono Soedarsono () Jaksa Agung: Soedjono C. Atmonegoro, Andi Muhammad Ghalib Mensesneg: Akbar Tandjung, Muladi () |